Belajar Mengenal Ragam Jenis Koleksi Wayang – Ibukota akhir-akhir ini menjadi perbincangan karena banyaknya tempat seru. Banyak wisatawan dari berbagai daerah datang ke Jakarta untuk menghabiskan akhir pekan bersama keluarga. Bukan hanya tempat tinggal dan tempat wisata saja yang bisa menarik perhatian wisatawan. Selain itu, beberapa tempat edukatif seperti kampung budaya dan museum juga menarik sebagai tujuan liburan di Jakarta.
Belajar Mengenal Ragam Jenis Koleksi Wayang
wayangku – Bicara soal museum, di kota metropolitan ini kita dihadapkan pada sejumlah museum yang memiliki keunikan tersendiri. Ada Museum Fatahillah yang menyimpan banyak cerita tentang Jakarta, Museum Pos Indonesia yang memiliki koleksi perangko dan kemudian ada Museum Wayang.
Wayang Kulit adalah merupakan sebuah seni dalam pertunjukan yang telah berusia lebih dari total setengah ribu tahun. Asal usulnya memiliki sejarah tersendiri terkait dengan kedatangan Islam Jawa. Seorang anggota Wali Songo yanag telah menciptakannya dengan cara mengadopsi menjadi Wayang Beber yang kemudian dikembangkan pada sebuah masa kejayaan agama Hindu Budha. Adopsi terjadi karena wayang sudah diasosiasikan dengan Jawa, sehingga menjadi media yang tepat untuk dakwah menyebarkan Islam sementara Islam melarang bentuk seni rupa. Hasilnya adalah sosok bayangan dimana orang hanya melihat bayangan.
Mahakarya Seni Pertunjukan Jawa
Pertunjukan Wayang Kulit dibawakan oleh seseorang yang bisa disebut sebagai penghibur publik terbesar di dunia. Bagaimana tidak dalang yang memainkan semua karakter para pelaku wayang kulit sepanjang malam, yaitu sosok kulit kerbau yang dihias dengan nyanyian bertatah (ukiran kulit). Dia harus mengubah karakter suaranya, mengubah intonasi, bercanda bahkan bernyanyi. Untuk memeriahkan suasana, para dalang didukung oleh penabuh gamelan dan sinden yang menyanyikan tembang Jawa.
Baca Juga : Keragaman Jenis Wayang Yang Ada Di Indonesia
Ada ratusan karakter wayang secara total. Wayang yang tidak dimainkan diletakkan di dalam batang pisang di dekat dalang. Saat dimainkan, wayang muncul sebagai bayangan di layar putih di depan dalang. Bayangan bisa tercipta karena setiap teater boneka menggunakan lampu minyak sebagai penerangan untuk memproyeksikan lakonnya.
Setiap pertunjukan wayang menyajikan cerita atau lakon yang berbeda. Pemilihan potongan dibagi menjadi 4 kategori yaitu Potongan Standar, Potongan Carangan, Potongan Komposit dan Potongan Komposit. Lakon Pakem berisi cerita yang seluruhnya diambil dari perpustakaan wayang, sedangkan lakon carangan hanya berisi garis besar perpustakaan wayang yang paling penting. Lakon komposit tidak didasarkan pada cerita wayang tetapi menggunakan tempat yang sesuai di perpustakaan wayang sedangkan lakon komposit sepenuhnya longgar.
Pagelaran Yang Sering Dilakukan
Cerita pewayangan bersumber dari berbagai kitab kuno seperti Ramayana, Mahabharata, Pustaka Raja Purwa dan Purwakanda. Sekarang juga ada buku-buku dengan lakon karangan Abimanyu Kerem, Doraweca, Suryatmaja Maling dan lain sebagainya yang sudah ratusan tahun digandrungi masyarakat. Dari semua kitab kuno yang digunakan, kitab Purwakanda merupakan kitab yang paling banyak digunakan oleh Teater Boneka Kraton Yogyakarta.
Pertunjukan wayang kulit dimulai saat dalang mengangkat gunungan. Pertunjukan wayang sepanjang malam ala Yogyakarta dibagi menjadi 3 lintasan dengan 7 baris (adegan) dan 7 adegan perang. Babak pertama disebut dengan Pathet Laser, berisi 3 baris dan 2 adegan perang yang diiringi dengan yel-yel Pathet Laser. Pathet Sanga yang menjadi babak kedua memiliki 2 baris dan 2 adegan pertarungan, sedangkan Pathet Manura yang menjadi babak ketiga memiliki 2 baris dan 3 adegan pertarungan. Bagian yang dinantikan banyak orang dalam setiap pementasan wayang adalah gara-gara, yang menampilkan lelucon khas Jawa.
Daya Tarik Dan Koleksi Museum Wayang
Museum Wayang ini sebagai galat satu museum hits pada Jakarta. Sesuai menggunakan namanya, museum ini galat satu bentuk museum kebudayaan pada mana kita sanggup melihat pembuatan & pertunjukan wayang secara detail. Awalnya bangunan museum ini adalah sebuah gereja yg diperuntukan hanya buat bangsa Belanda. Kemudian dalam tahun 1937 bangunan ini diresmikan sebagai museum. Lantaran termasuk galat satu bangunan peninggalan Belanda, Museum Wayang ini mempunyai desain klasik.
Di Museum Wayang ini kita akan menemukan sampai 4.000 jenis wayang. Ada wayang lokal bahkan terdapat pula wayang yg asal berdasarkan luar negeri misalnya Kamboja & Republik Rakyat Tiongkok. Bagi dalam pecinta kesenian wayang, mengunjungi Museum Wayang ini sebagai kegembiraan tersendiri. Ada beberapa koleksi wayang misalnya wayang kardus, wayang golek, wayang kulit, wayang rumput, wayang beber, wayang janur, topeng, boneka, pula gamelan.
Untuk koleksi boneka yg terdapat pada Museum Wayang ini didominasi sang boneka-boneka berdasarkan Eropa. Tetapi terdapat pula beberapa boneka lainnya yg sanggup kita temukan berdasarkan banyak sekali negara yaitu India, Tiongkok, Thailand, Kolombia, Malaysia, Cina, & masih poly lagi. Selain juga melihat beberapa macam koleksi sebuah wayang & juga yang sejenisnya, kita pula sanggup melihat sebuah pertunjukan wayang yg juga sangat untuk asyik. Pertunjukan sebuah wayang ini sebagai sebuah daya tarik yang sungguh tersendiri untuk sebagian para wisatawan. Pada Pertunjukan ini tidak hanya telah menceritakan seputar tentang kehidupan yang sehari-hari saja, karena pada sana pula kita sanggup melihat pertunjukan yg menceritakan mengenai sejarah juga legenda.
Di dekat area pertunjukan kita bisa singgah di area pembuatan wayang. Di sana kita bisa melihat bagaimana pembuatan boneka bahkan belajar cara membuat boneka dan membawanya pulang. Biasanya ada biaya tambahan untuk lokasi ini yaitu Rp 20.000. Jika kita lelah melakukan berbagai aktivitas menarik di museum ini, kita juga bisa mencicipi kuliner di depan pintu masuk. Ada siomay, batagor, baso, mie kuah dan lainnya. Dengan harga menu makanan disana tersedia dengan harga terjangkau mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 32.000.
Museum Wayang
Sedangkan tiket masuk ke Museum Wayang dikenai biaya Rp 5.000 untuk dewasa, Rp 3.000 untuk pelajar dan Rp 2.000 untuk anak-anak. Museum ini menawarkan tempat parkir bagi pecinta jalanan yang membawa kendaraan pribadi. Umumnya tarif parkir berkisar antara Rp2.000 hingga Rp5.000 per kendaraan.
Alamat
Pecinta jalanan bisa merencanakan liburan di ibu kota dan mengunjungi Museum Wayang yang terletak di Jalan Pintu Besar Utara No. 27 Pinangsia, RT.3/RW.6, Kota Tua, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Kawasan Khusus Ibukota Jakarta 11110 .Teman bisa memilih beberapa rute, mis. B. Jalan Sholeh Iskandar hingga Jalan Metro Pondok Indah. Atau ambil Tol Jagorawi atau KRL dan turun di Stasiun Jakarta Kota.
Perjalanan memakan waktu 1-2 jam. Museum Wayang buka setiap hari Selasa-Minggu dengan jam buka mulai pukul 09:00 hingga 15:00 WIB. Ada satu wisma di kawasan itu, Mercure Jakarta Batavia. Guest house ini terletak di Jalan Kali Besar Timur No.44 46, Roa Malaka, Kecamatan Tambora, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11230. Jalan Sahabat memakan waktu sekitar 5 menit. Harga apartemen diharapkan mulai dari Rp 780.000.
